Bantu aku dengan caramu
telan aku bumi, telan telan telan!
telan aku, supaya aku tidak dapat merasakan kekecewaan lagi, kepahitan yang nyata dan juga kesedihan yang selalu datang menghampiri.
peluk aku awan!
peluk aku dengan warnamu yang seputih kapas atau biru yang indah, saat aku terpuruk dengan kesendirian yang mendalam, saat aku butuh seseorang untuk menompangku.
terbangkan aku angin!
terbangkan aku, bawalah aku pergi darisini, menjauh hilang entah kemana. merasakan angin yang berhembus serta melihat pemandangan yang sangat sangat indah.
Hujankan aku!
supaya airmata ini tidak terlihat, supaya air mata ini mengalir begitu saja tanpa adanya kesepian karena mereka mengalir bersama sama.
gemakan suaraku!
gemakan suaraku ketika aku berteriak, melepas semua beban yang ada walaupun hanya beberapa saat walaupun itu hanya sekedar menyamarkan beban bukan menghilangkan beban.
telan aku, supaya aku tidak dapat merasakan kekecewaan lagi, kepahitan yang nyata dan juga kesedihan yang selalu datang menghampiri.
peluk aku awan!
peluk aku dengan warnamu yang seputih kapas atau biru yang indah, saat aku terpuruk dengan kesendirian yang mendalam, saat aku butuh seseorang untuk menompangku.
terbangkan aku angin!
terbangkan aku, bawalah aku pergi darisini, menjauh hilang entah kemana. merasakan angin yang berhembus serta melihat pemandangan yang sangat sangat indah.
Hujankan aku!
supaya airmata ini tidak terlihat, supaya air mata ini mengalir begitu saja tanpa adanya kesepian karena mereka mengalir bersama sama.
gemakan suaraku!
gemakan suaraku ketika aku berteriak, melepas semua beban yang ada walaupun hanya beberapa saat walaupun itu hanya sekedar menyamarkan beban bukan menghilangkan beban.
--
udara telah menyesakkanku, seperti menyecekikku. rasanaya tidak akan enak, pecayalah. sesak tak tertahankan, membuatku menangis dan pergi menemui hujan yang mengalir. aku suka hujan, karena dengan adanya hujan orang - orang tak akan tau apa yang sebenarnya terjadi padaku. orang-orang tak akan menyangka aku akan selemah ini, mereka mungkin hanya menggelengkan kepalanya, melihatku berputar - putar di bawah rintik hujan. setidaknya, walaupun seluruh tubuhku basah semua tapi tak akan ada yang tau atau bahkan mengerti apa yang terjadi denganku.
jika sudah basah mungkin rasa menyesakkan itu akan hilang namun ketika rasa kecewa menghampiri rasanya aku ingin ditelan bumi. menghilang. bawa sajalah aku hilang entah kemana, aku tak peduli. lagipula jika orang - orang mengecewakanku, apa mereka akan peduli? tidakkan? lalu apa? aku harus bagaimana? oh awan, peluk aku dengan kehangatanmu, kehalusanmu yang berwarna putih itu. putih kapas dan suci. peluk aku! ayo!
dan terakhir ketika beban terus menggelayutiku, aku ingin berada di atas gunung, berteriak sepuas mungkin. walaupun -mungkin- bagi sebagian orang tak ada gunanya tapi bagiku ada. ah, mungkin aku akan sedikit lega - setidaknya- . maka dari itu gemakan suaraku, biarkan teriakan ini terus terulang kembali ke seluruh dunia. Biarkanlah beban ini menghilang dalam sekejap. tolonglah samarkan beban ini. setidaknya walaupun orang lain tak melihat tapi aku merasakan.
-fs-
dan terakhir ketika beban terus menggelayutiku, aku ingin berada di atas gunung, berteriak sepuas mungkin. walaupun -mungkin- bagi sebagian orang tak ada gunanya tapi bagiku ada. ah, mungkin aku akan sedikit lega - setidaknya- . maka dari itu gemakan suaraku, biarkan teriakan ini terus terulang kembali ke seluruh dunia. Biarkanlah beban ini menghilang dalam sekejap. tolonglah samarkan beban ini. setidaknya walaupun orang lain tak melihat tapi aku merasakan.
-fs-
Komentar
Posting Komentar