Sudah merasakannya? Apakah gila? atau aneh? Itulah yang aku rasakan selama ini. Terjebak dalam sebuah rasa yang menyakitkan. Begitu menyakitkan sampai aku lupa waktu, lupa kenyataan. Bahkan kamu tak akan pernah tau bagaimana aku berusaha untuk menekan rasa yang mengambil seluruh pasokan oksigen di udara. Terlalu sesak bahkan untuk sekedar mengambil nafas.
Kamu memang brengsek, sudah sepantasnya kamu mengakui itu. Ingin sekali aku menjerit, menunjukmu dan menangis. Ini tidak adil bagiku. Kamu tertawa-tawa bersama semua orang lalu aku hanya bisa tersenyum pahit melihatnya. Menyedihkan? terserah. Kamu memperingatkanku untuk tidak ada perasaan yang mewarnai tapi hatiku telah penuh dengan warna. Tidakkah kamu menyadari itu?
Aku capek, terlalu capek untuk mengejarmu atau menunggu dalam dimensi waktu yang tidak jelas. Jahat, kamu orang terjahat yang pernah kutemui. Sadarkah itu?
Kamu, orang yang membuatku marah seperti ini. Tolong hentikan semuanya, biarkan aku emmilih apa yang menjadi seharusnya bukan mengikutimu, bukan atas ajakanmu.
Aku sakit disini.
Kamu memang brengsek, sudah sepantasnya kamu mengakui itu. Ingin sekali aku menjerit, menunjukmu dan menangis. Ini tidak adil bagiku. Kamu tertawa-tawa bersama semua orang lalu aku hanya bisa tersenyum pahit melihatnya. Menyedihkan? terserah. Kamu memperingatkanku untuk tidak ada perasaan yang mewarnai tapi hatiku telah penuh dengan warna. Tidakkah kamu menyadari itu?
Aku capek, terlalu capek untuk mengejarmu atau menunggu dalam dimensi waktu yang tidak jelas. Jahat, kamu orang terjahat yang pernah kutemui. Sadarkah itu?
Kamu, orang yang membuatku marah seperti ini. Tolong hentikan semuanya, biarkan aku emmilih apa yang menjadi seharusnya bukan mengikutimu, bukan atas ajakanmu.
Aku sakit disini.
Komentar
Posting Komentar