Gadis itu menghela nafas, merasa sendiri di tengah banyak orang. Sekali lagi ia melihat teman-temannya. Tertawa dan bercanda bersama, bahkan ia merasa selama ini tawa yang dikeluarkan begitu konyol dan lugu. Ia merasa bahwa selama 3 tahun ini tak ada seorang sahabat. Hanya teman yang menemaninya untuk sekedar mengobrol, bercanda melewati penat bukan menjadi sandarannya.
Cukup heran, padahal semasa hidupnya ia selalu mempunyai seorang sahabat. SMP, SD bahkan TK ia mempunyai seorang sahabat. Sahabat yang menjadikannya tempat senderan, melihat lebih dalam pada masalah yang menimpa hidup. Bahkan ketika masalah yang begitu menyesakkan muncul, ia hanya mencari sahabat lamanya, yang setia sepanjang hidupnya dan mengerti apa adanya. Menerima apa kelakuannya selama ini, tidak peduli baik atau buruk.
Teman sebangkunya kali ini memang dekat tapi tidak seperti sahabatnya. Ia tidak merasa bahwa teman sebangku tersebut akan menyelesaikan masalahnya bersama. Ia tidak berfikir untuk menjadikannya seseorang yang dapat menopang dirinya. Bahkan teman pulang yang selalu bersamanya saat diperjalanan hanyalah teman pulang saja. Rumah mereka yang terbilang dekat tidak membuatnya merasa bahwa semua akan baik-baik saja. Bahkan ia merasa teman-temannya sekarang ini, hanya akan mendekat ketika mereka membutuhkannya. Pemikiran yang sangat menyesakkan. Begitu lucu ataukah memang itulah kenyatannya?
Bertanya-tanya dalam hati, apakah teman-temannya akan membantu ketika ia kesusahan kelak? Selalu saja ada persaingan yang ia lihat, walau samar namun terasa nyata. Terkadang ia lelah, ingin berhenti berlari, tertinggal jauh di belakang. Namun, ia tidak ingin seperti itu. Ia tidak ingin tertinggal di belakang. Melihat punggung teman-temannya membuat ia merasa malu. Hey siapa yang tidak malu jika tertinggal sendirian di belakang? satu-satunya cara adalah ikut berlari. Tidak peduli lelah, tidak peduli perjalanan hari dan tidak peduli apa yang akan terjadi jika seseorang menyenggol dan membuatnya terjatuh. Dia harus berlari kencang.
Komentar
Posting Komentar