Aku
Sudah lebih dari setahun berlalu. Masa-masa ketika aku menyalahkan perjuanganku. Menyalahkan segala waktu yang berputar. Menyalahkan setiap doa-doa yang tidak pernah terwujud. Lucu. Hingga bahkan, tertawapun tak bisa.
Aku, yang diam-diam berusaha untuk merangkak dan berjalan, mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Memendam keinginan yang terus menghantui tapi rasanya untuk mengulang kembalipun aku sungguh tak sanggup. Benar saja, waktu yang terbuang tak akan kembali dan aku sudah tidak bisa untuk berjalan mundur.
Aku, yang terkadang merasa lelah, ingin berhenti saja, ingin menghindar saja layaknya pengecut kelas kakap yang tak bisa menghadapi masalahnya sendiri. Seakan-akan masalah tersebut terlalu besar untukku dan dapat menggoyahkanku dalam sekali tiupan. Bagaimana? kamu mau mengejekku juga?
Aku, yang selalu iri dengan orang lain, menatap diam-diam. Sudah berapa banyak dosa yang kutumpuk selama hidupku? banyak. pastilah banyak, karena aku bukan manusia yang menganggap semua itu adalah kebaikan. Aku merasakannya, aku sadar, aku tau dan berusaha untuk merubahpun rasanya sungguh sulit.
Aku, yang terlalu banyak menimbang-nimbang dan berfikir, tidak mau keluar dari zona aman dan berfikiran buruk kepada setiap kemungkinan yang akan terjadi. Harusnya itu semua dapat membuatku bangkit, namun apa daya aku menjadi lebih takut dan menghindarinya. Keputusan yang terlihat sangat jelek.
Aku, yang sekarang sedang berusaha untuk melawan rasa ketakutanku. Melawan setiap tantangan yang tuhan berikan untukku. Akankah aku bisa? Tolong doakan. Aku bukan manusia optimis yang merasa mampu untuk melakukan berbagai macam hal. Aku, bukan manusia yang dapat bersosialisasi dengan mudah.
Aku, yang diam-diam berusaha untuk merangkak dan berjalan, mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Memendam keinginan yang terus menghantui tapi rasanya untuk mengulang kembalipun aku sungguh tak sanggup. Benar saja, waktu yang terbuang tak akan kembali dan aku sudah tidak bisa untuk berjalan mundur.
Aku, yang terkadang merasa lelah, ingin berhenti saja, ingin menghindar saja layaknya pengecut kelas kakap yang tak bisa menghadapi masalahnya sendiri. Seakan-akan masalah tersebut terlalu besar untukku dan dapat menggoyahkanku dalam sekali tiupan. Bagaimana? kamu mau mengejekku juga?
Aku, yang selalu iri dengan orang lain, menatap diam-diam. Sudah berapa banyak dosa yang kutumpuk selama hidupku? banyak. pastilah banyak, karena aku bukan manusia yang menganggap semua itu adalah kebaikan. Aku merasakannya, aku sadar, aku tau dan berusaha untuk merubahpun rasanya sungguh sulit.
Aku, yang terlalu banyak menimbang-nimbang dan berfikir, tidak mau keluar dari zona aman dan berfikiran buruk kepada setiap kemungkinan yang akan terjadi. Harusnya itu semua dapat membuatku bangkit, namun apa daya aku menjadi lebih takut dan menghindarinya. Keputusan yang terlihat sangat jelek.
Aku, yang sekarang sedang berusaha untuk melawan rasa ketakutanku. Melawan setiap tantangan yang tuhan berikan untukku. Akankah aku bisa? Tolong doakan. Aku bukan manusia optimis yang merasa mampu untuk melakukan berbagai macam hal. Aku, bukan manusia yang dapat bersosialisasi dengan mudah.
Komentar
Posting Komentar