Akhir - akhir ini gue selalu ngeblog ya..
Bukannya apa -apa cuman terlalu lelah aja.
Lelah sama hal yang memang sama. Hal yang gak pernah gue mengerti.
Maafkan gue kalau curhatan gue ya gini- gini terus. if you know, gue gak ngerti lagi sebenarnya apa yang gue alami. Apa yang gue rasain. Semuanya terlalu absurd bahkan gue pernah mikir apakah ini memang hidup gue atau bukan. entah apa yang terjadi tapi gue kayak hidup cuman dalam angan - angan. Gue hidup tanpa tujuan. Gue hidup ya karena gue masih hidup. Terkadang otak gue terlalu blank, gak tau musti apa yang harus dilakukan. Hati gue kadang tertutup, gak mau tau apa yang gue jalani saat ini. Semuanya buta dan gue butuh cahaya.
Gue emang masih ngerasa seneng, sedih, marah tapi sekali lagi gue fikir 'its nothing special.'
Entah otak gue udah teracuni apa
entah hati gue udah bosan dengan kekesalan gue
Kalau bisa gue pengen nangis, teriak sekenceng - kecengnya biar gue puas, lega.
Tapi gue gak bisa nangis kayak gitu. Kenapa? karena gue tau akan ada orang - orang yang mempertanyakan dan lidah gue terlalu kelu untuk menceritakan apa yang gue rasain selama ini. Gue terlalu takut apa yang gue bicarain terlalu menyedihkan. Gue takut kalau hidup gue emang sedih. Mungkin gue gak mensyukuri, gue kurang puas ataupun gak merasa adil. Gue terlalu takut dengan ocehan orang - orang yang akan menasehati gue. Gue gak mau mereka menyalahkan gue, gue terlalu takut. Begini saja, hidup gue bukannya udah terlalu sedih? penuh dengan ketakutan.
Gue tau, kalau gue gak nyoba ya gue gak akan bisa maju. Gue mencoba untuk terus bertahan sama apa yang udah gue buat. Terlalu banyak hal yang gak gue suka sampai akhirnya gue lari dalam ketidaksukaan itu. Padahal gue tau, lari dalam masalah bukanlah pilihannya. Mungkin akhir - akhir ini orang melihat gue adalah orang yang gampang marah dan perlu diketahui gue gak ada niat sedikitpun buat marah - marah. Gue cuman gak tau harus melakukan apa, gue gak tau apa yang harus dikeluarkan. Sesuatu mengganjal, menjadi bongkahan yang tak tertahankan. Satu - satunya cara yang bisa membuat bongkahan ini tak terlalu besar adalah mengeluarkan kekesalan.
Dan manusia itu memanglah egois. Mereka tak mau mendengarkan keluhan orang lain, mereka terkadang menjilat apa yang mereka keluarkan. Termasuk gue. Gue akui gue bukan manusia yang memiliki kadar kebaikan tinggi. Gue bukan orang baik yang punya niat baik tapi gue juga bukan orang jahat yang punya niat licik. gue cuman orang biasa yang terkadang berpindah - pindah. Baik dan jahat.
Gue berusaha, untuk baik, gue berusaha untuk memikirkan bahwa tuhan itu adil. Apa yang gue perbuat suatu saat akan balik lagi ke gue. Emosi. Yap, emosi yang membutakan semuanya, gak tau kenapa kalau lagi emosi pikiran dan hati tertutupi. Gue bukan orang yang menyelesaikan setiap masalah dengan kepala dingin. Lelah itu selalu ada ketika lu udah berusaha untuk sabar dan terus didorong, emosi itu akan meledak juga. Mnegeluarkan asap yang mengebul berwarna merah menyala.
gue gak bisa mengontrolnya dan gue lupa bahwa tuhan bisa mengatur. gue terkadang lupa tuhan bisa mengerti kita lebih dari siapapun. Jadi gue manusia seperti apa?
entah. lelah selalu datang mengurung gue dalam niatannya. gue selalu putus asa dalam perjalanan yang berbelok dan panjang. gue lelah lelah dan lelah. Siapa yang bisa membantu? tuhan.
Jadi tolong tuhan, berikan kepercayaan kepadaku untuk terus melewati jalanan ini. Aku hanya ingin semua yang terbaik.amiin
Bukannya apa -apa cuman terlalu lelah aja.
Lelah sama hal yang memang sama. Hal yang gak pernah gue mengerti.
Maafkan gue kalau curhatan gue ya gini- gini terus. if you know, gue gak ngerti lagi sebenarnya apa yang gue alami. Apa yang gue rasain. Semuanya terlalu absurd bahkan gue pernah mikir apakah ini memang hidup gue atau bukan. entah apa yang terjadi tapi gue kayak hidup cuman dalam angan - angan. Gue hidup tanpa tujuan. Gue hidup ya karena gue masih hidup. Terkadang otak gue terlalu blank, gak tau musti apa yang harus dilakukan. Hati gue kadang tertutup, gak mau tau apa yang gue jalani saat ini. Semuanya buta dan gue butuh cahaya.
Gue emang masih ngerasa seneng, sedih, marah tapi sekali lagi gue fikir 'its nothing special.'
Entah otak gue udah teracuni apa
entah hati gue udah bosan dengan kekesalan gue
Kalau bisa gue pengen nangis, teriak sekenceng - kecengnya biar gue puas, lega.
Tapi gue gak bisa nangis kayak gitu. Kenapa? karena gue tau akan ada orang - orang yang mempertanyakan dan lidah gue terlalu kelu untuk menceritakan apa yang gue rasain selama ini. Gue terlalu takut apa yang gue bicarain terlalu menyedihkan. Gue takut kalau hidup gue emang sedih. Mungkin gue gak mensyukuri, gue kurang puas ataupun gak merasa adil. Gue terlalu takut dengan ocehan orang - orang yang akan menasehati gue. Gue gak mau mereka menyalahkan gue, gue terlalu takut. Begini saja, hidup gue bukannya udah terlalu sedih? penuh dengan ketakutan.
Gue tau, kalau gue gak nyoba ya gue gak akan bisa maju. Gue mencoba untuk terus bertahan sama apa yang udah gue buat. Terlalu banyak hal yang gak gue suka sampai akhirnya gue lari dalam ketidaksukaan itu. Padahal gue tau, lari dalam masalah bukanlah pilihannya. Mungkin akhir - akhir ini orang melihat gue adalah orang yang gampang marah dan perlu diketahui gue gak ada niat sedikitpun buat marah - marah. Gue cuman gak tau harus melakukan apa, gue gak tau apa yang harus dikeluarkan. Sesuatu mengganjal, menjadi bongkahan yang tak tertahankan. Satu - satunya cara yang bisa membuat bongkahan ini tak terlalu besar adalah mengeluarkan kekesalan.
Dan manusia itu memanglah egois. Mereka tak mau mendengarkan keluhan orang lain, mereka terkadang menjilat apa yang mereka keluarkan. Termasuk gue. Gue akui gue bukan manusia yang memiliki kadar kebaikan tinggi. Gue bukan orang baik yang punya niat baik tapi gue juga bukan orang jahat yang punya niat licik. gue cuman orang biasa yang terkadang berpindah - pindah. Baik dan jahat.
Gue berusaha, untuk baik, gue berusaha untuk memikirkan bahwa tuhan itu adil. Apa yang gue perbuat suatu saat akan balik lagi ke gue. Emosi. Yap, emosi yang membutakan semuanya, gak tau kenapa kalau lagi emosi pikiran dan hati tertutupi. Gue bukan orang yang menyelesaikan setiap masalah dengan kepala dingin. Lelah itu selalu ada ketika lu udah berusaha untuk sabar dan terus didorong, emosi itu akan meledak juga. Mnegeluarkan asap yang mengebul berwarna merah menyala.
gue gak bisa mengontrolnya dan gue lupa bahwa tuhan bisa mengatur. gue terkadang lupa tuhan bisa mengerti kita lebih dari siapapun. Jadi gue manusia seperti apa?
entah. lelah selalu datang mengurung gue dalam niatannya. gue selalu putus asa dalam perjalanan yang berbelok dan panjang. gue lelah lelah dan lelah. Siapa yang bisa membantu? tuhan.
Jadi tolong tuhan, berikan kepercayaan kepadaku untuk terus melewati jalanan ini. Aku hanya ingin semua yang terbaik.amiin
Komentar
Posting Komentar