Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Greyson!

BRUK BRUK BRUK argh! Sialan nih buku, salah apa sih gue sama lo.” Ciara membungkuk lalu membereskan buku -   buku yang jatuh tadi. Tak ada yang salah memang, hanya buku – buku itu saja yang dengan seenaknya jatuh begitu saja. Yang lebih parahnya lagi ia jatuh dengan teman – temannya, banyak. Membuat beberapa orang menoleh ke arahnya. Setelah membereskan buku itu. Ciara kembali menelusuri rak – rak buku yang tersusun rapi lalu ketika mendapatkan apa yang ia cari, ia langsung mengambilnya dan membayarnya di kasir. Tapi tak semudah orang – orang membayar di kasir karena entah mengapa, tiba – tiba ketika ia mengecek tasnya ia tak menemukan dompetnya. Di tasnya hanya ada uang dua puluh dibuan yang hanya cukup ongkos dan juga makan. Sedangkan buku itu harganya terbilang mahal yang tak bisa ia bayar jika hanya membawa uang tersebut. “ehmm, aduh maaf mbak, saya lupa bawa dompet. Cancel bisakan?” Rasa malu menjalar di seluruh tubuhnya. Ah ingin rasanay ia ditelan bumi, menghilang beg

Bantu aku dengan caramu

telan aku bumi, telan telan telan! telan aku, supaya aku tidak dapat merasakan  kekecewaan lagi, kepahitan yang nyata dan juga kesedihan yang selalu datang menghampiri. peluk aku awan! peluk aku dengan warnamu yang seputih kapas atau biru yang indah, saat aku terpuruk dengan kesendirian yang mendalam, saat aku butuh seseorang untuk menompangku. terbangkan aku angin! terbangkan aku, bawalah aku pergi darisini, menjauh hilang entah kemana. merasakan angin yang berhembus serta melihat pemandangan yang sangat sangat indah. Hujankan aku! supaya airmata ini tidak terlihat, supaya air mata ini mengalir begitu saja tanpa adanya kesepian karena mereka mengalir bersama sama. gemakan suaraku! gemakan suaraku ketika aku berteriak, melepas semua beban yang ada walaupun hanya beberapa saat walaupun itu hanya sekedar menyamarkan beban bukan menghilangkan beban. -- udara telah menyesakkanku, seperti menyecekikku. rasanaya tidak akan enak, pecayalah.  sesak tak tertahankan, membuatku

SMTOWN III IN JAKARTA

Gadis itu menatap layar laptopnya. matanya tertuju pada sebuah kalimat. sederhana namun begitu menyenangkan sekaligus menyesakkan. SMTOWN IN JAKARTA! hey, tak salahkan dia membaca? itu berita yang sanagt bagus. yeah, setidaknya yg bisa menonton. Ia? pasti tidak. alasan? yang pasti orangtua tidak memperbolehkannya, lalu menyeramahinya mulai dari harga tiket, pergi kesana, apa saja yang harus dibawa belum lagi nilai - nalai ulangan pasti saja dikaitkan dengan hal itu. Jadi daripada mendengar semua ceramaha itu, lebih baik ia diam saja, membaca tweet tweet itu. Sebenarnya tiket sudah di depan mata. temannya, sudah membeli 2 tiket dan ia mengajaknyua untuk ikut. free? ah tidak, hanya saja boleh dibayar nanti jika sudah lebaran (waktu itu mereka membicarakannya ketika puasa). Ia awalnya ingin, tapi jika dipikir - pikir kembali, waktunya sudah sanagat mepet. Ia tak punya tabungan seharga tiket tersebut. mau mengumpulkan juga sudah tak bisa. minjem/minta ke ortu? ah tidak tidak, baru saja m

Kepo?

Kepo. Pasti kalian semua udah sering banget denger kata itu. yap, udah gak salah lagi hampir seluruh abg di indo pasti udh pernah blg 'kepo' diantara percakapan sehari - harinya. sebenarnya arti kepo itu apa sih? Kepo adalah akronim dari Knowing every Particular Object  adalah sebutan untuk orang yang serba tahu detail dari sesuatu, apapun yang lewat di hadapannya selama itu terlihat oleh matanya walaupun hanya sekelebat. Kalimat di atas gue itu, hasil dari search di google. gue sebenarnya gak tau juga kata kepo berasal darimana dan siapa, yang jelas anak - anak twitter udah pada pake tuh kata dan sekarang sudah banyak orang yang menggunakan kata kepo di hari - harinya. Kepo, yang gue tau sih artinya mau tau privasy orang gitu. Tapiii, menurut gue -yang sok tau ini- kepo bukan lagi mau tau privasy orang lain deh. Jadi, maksud gue, hal hal yang umumpun yang lagi dibicarain dan kita tbtb nanya karena gak tau,  bisa aja langsung dibilang kepo. contoh: lo lagi sendirian dan n