Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Omegle

Well tau omeglekan? dimana kita chat sama siapa aja  Hari sabtu minggu lalu gue sama temen gue yang namanya iqbal dan wiwid main omegle. Kebiasaan aja klo mereka di rumah gue pasti mainnya omegle dan ngejailin semua orang. Pertama kita ketemu sama orang Bandung anak unpad jurusan jurnal dan -ehem- ganteng. Oh iya satu lagi kita gak pernah onin webcamnya palingan suara doang. Nah karena bosen sama anak unpad itu ya udahkan  kita end chat dan ketemulah orang Bali. Namanya Andrew. Kita sih sebenarnya pada sibuk masing - masing. Gue yang asik tidur - tiduran, Iqbal mainin hp dan Wiwid sibuk dengan get richnya. So, kita cuman ngandelin suara. Dia ngomong yah kita ngomong juga. Ngakaknya, logat Bali dia kentel banget apa ya lucu aja sih logatnya. Udah gitukan Iqbal sama Wiwid disuruh makan sementara gue mager jadi ya masih sibuk tidur - tiduran wk.   Berhubung Wiwid sama Iqbal makan ya tinggal guelah yang ngobrol sama dia, gue lupa gimana intinya kita tukeran line. Awalnya gue mal

Dunia Khayalan

Handphoneku bergetar lagi DM yang berada di twitter masuk, aku melihatnya dan tergelitik oleh setiap kata yang ia kirimkan. Tidak, ini tidak nyata. Dunia ini maya dan konyol, aku selalu terlihat bodoh. Tuhan sadarkan aku. Sadarkan aku bahwa ini hanyalah permainan di dunia maya. Aku memainkan orang lain, bukan diriku sendiri. Aku berada dalam topeng yang menakjubkan. Aku selalu penasaran, seperti apa rupa setiap orang yang berada disini. Sialnya, aku terjebak. 1 tahun 6 bulan bersamanya yang meninggalkan kesan menakjubkan. Aku tidak bisa berhenti untuk tidak memikirkannya. Aku bukan orang yang bisa membatasi dunia ini dan dunia nyata. Hentikan tuhan, bunuh aku di dunia ini. Aku berbohong jika mengatakan tidak ada persaan sama sekali. Aku selalu membayangkan setiap kata, khayalan ini menari bagaikan video yang terus diputar. Aku ingin menghentikannya, sudah pernah kucoba tapi hanya bertahan 1 bulan saja. Seharusnya aku tidak kembali pada dunia topeng ini. Hey kamu, orang yang ber

Langit Senja

Musim hujan sudah datang, rintikan dan tetesan hujan selalu jatuh membasahi bumi Sialnya aku selalu terkena hujan, maklum aku pulang seperti orang bekerja Tapi ada saat aku pulang lebih cepat dan sampai di rumah sore hari Ketika menyebranglah aku selalu melirik pada langit Biasanya akan berwarna orange, sejuk dan tenang tapi sekarang aku tidak bisa melirik langit Payung selalu menutupinya Hujan selalu menggantikannya Aku rindu langit senja.

Cahaya Surga

Hap! brum brum brum Tepat pukul 05.45 aku berangkat ke sekolah diantar cowok kesayangan, papa. Aku duduk diam di belakang, melihat kiri dan kanan tanpa mendengarkan lagu. Yeah, aku sudah mulai merubah kebiasaanku memakai headset. Akhir - akhir ini sepertinya telingaku agak terganggu. 1 menit.... 3 menit... 5 menit...  10 menit... 15 menit.. Ya kira - kira pukul 06.05 aku sudah sampai. Setelah berpamitan, aku melangkah masuk. Keadaan sekolah masih sepi bahkan belum ada PKS -sebuah ekskul, yang para siswanya membantu pihak sekolah untuk merazia kaos kaki, celana pensil, membuka jaket, dll-. Udara masih  terasa dingin dan rasanya sangat malas untuk melepas jaket, toh tak ada yang menegur ini, jadi kubiarkan saja jaket hijau kesayanganku ini masih melekat di tubuhku. Melewati parkiran, koridor dan samapailah aku di worksop TP4. Kugelengkan kepala ketika melihat segelintir orang yang telah berada disana. Cih, jam berapa mereka datang? Pagi sekali, namun aku langsung s

Film Dokumenter

Beberapa minggu yang lalu aku mengingat suatu kejadian. Kejadian yang mampu membuatku menggelengkan kepala. Dulu, pernah aku menanyakan kepada saudaraku tentang gedung yang berada di sebelah kampusnya "loh? emang tuh gedung beda jurusan ya? jurusan apa?" "iya, itu sih tentang tv - tv gitu kayak jadi kru gitulah, buat program acara juga."  "oh iya iya. Aku gak akan masuk sana deh soalnyakan pasti butuh kreativitas sedangkan aku orangnya gak kreatif." Tebak, 2 tahun kemudian aku memasuki SMK yang berjurusan broadcasting. Ini hanya sebuah kebetulan atau memang rencana tuhan? Satu hal yang membuatku pusing adalah ketika aku harus menulis naskah. Membuat film yang menarik dan membuat orang ingin menonton film tersebut. Sayangnya, aku selalu suka ceita yang biasa-biasa saja. Pernah waktu itu ada tugas membuat naskah, as you know selalu terbayang bagaimana adegan yang akan di filmkan tetapi aku tidak bisa menuliskannya dalam bentuk kata - kata. H

Kisah sederhana

ini hanya sebuah kisah sederhana, tidak ada yang begitu menarik. Bahkan kamu bisa saja mengalami seperti yang aku alami. 3 hari yang lalu saat aku pulang dari sekolah. Menaiki angkot sendirian. Tepatnya ketika aku menaiki pergantian angkot. Ada banyak orang dan aku duduk diantara 2 orang yang sangat berbeda. sebelah kanan ada seorang wanita yang berasal dari luar kota. Dia ingin pergi ke rumah sakit imanuel dan bertanya kepada sopir bagaimana ia bisa sampai dengan tepat. Sementara sebelah kiriku ada seorang cowok, memakai blazer dan celana jeans. Aku meliriknya sekilas, parfurmnya masih bisa kurasakan walau samar. Aku masih ingat, dia memakai headset dan memainkan hp LGnya. Dia baik -kurasa- bisa dilihat ketika dia bertanya kepada seorang ibu apakah hpnya terjatuh? karena disebelah ibu-ibu tersebut terdapat hp yang tergeletak begitu saja. Orangnya tinggi, aku melihat kakinya yang panjang dan kurus. Saat orang di depannya turun, ia meluruskan kakinya. Tidak peduli apakah penumpang y

My Wish

tap tap tap Shilla menaiki tangga satu persatu lalu seperti biasa duduk di ujung atap sekolah. Kakinya tidak berpijak ke tanah melainkan ia biarkan begitu saja di ketinggian, ia sama sekali tidak takut akan jatuh. Bahkan ketika angin mulai berhembus kencang dan langit sudah mulai gelap. Ia akan tetap bertahan. Shilla hanya terdiam, melihat Alvin yang berada di lapangan futsal. Gerakannya begitu lincah bahkan ketika ia sudah kehabisan tenaga. Tubuhnya yang tinggi tegap, membuat Shilla semakin mudah untuk menemukannya. Sesaat Shilla hanya diam, menikmati dalam kesendirian. Lalu bulir - bulir air dari matanya mulai terasa, dadanya sesak dan hatinya lebih dari kata baik-baik saja. Selalu seperti ini, dalam senja dan doa yang selalu ia lontarkan, ada saja perasaan yang menutupi segala kebahagiaan.  Shilla menghembuskan nafas, kesal. Jari - jarinya yang manis ia gunakan untuk menghapuskan air mata yang meluncur melewati pipinya. Tidak . Tidak akan ada lagi air mata yang keluar! bi

I love you mom, dad...

Seandainya saja hidup seperti ftv, mau bagaimanapun tantangannya tetap saja pada akhirnya selalu senang. Selama hidup, aku selalu menebak-nebak apa yang akan terjadi beberapa jam lagi, besok, seminggu kemudian? Aku selalu dibayangi oleh kematin. Kapan aku mati? kapan Tuhan menarikku?  Aku selalu berfikir 'kapan orang-orang yang aku sayangi pergi meninggalkanku?'  Banyak orang berkata jalani saja hidup. Tuhan yang membuat skenario dan kamu sebagai pemain yang baik. Kata - kata itu selalu aku ingat bahkan ingin aku terapkan. Jika aku dalam kesusahan maka bisikan hati selalu berkata 'biarkanlah, jalani saja. Berusaha dan berdoa, tuhan tau apa yang sedang kamu inginkan dan aku yakin tuhan telah membuat rencana yang mengagumkan.' Ketakutan terbesarku adalah orang tua. Aku telalu takut jika mereka tak akan menemaniku lagi. Aku belum siap menjadi kakak yang baik. Aku masih membutuhkan mereka. Kau tau, dulu selama 8 tahun aku menjadi anak tunggal, aku selalu bersama

Jessica snsd keluar?

Halo, aduh maaf banget ya dari kemarin-kemarin sering banget ngepost hehe Ya begitulah, semenjak masuk SMK gue belum juga menemukan orang - orang yang 'pas' buat jadi temen curhat gue, temen main gue, temen yang real banget so temen gue dari 2010 yang setia mau dengerin curhatan gue ya cuman blog ini hehe. Sebenarnya, gue udah punya rencana ngerjain tugas editing dilanjut matematika dan coba search tugas KWU tapi nyatanya gue sampai sekarang belum ngerjain dan malah ngeblog hehe. Gue.. buka internet buat ngeliat berita terbaru tentang korea, baru aja baca- baca gimana keluarnya jessica keluar dari snsd. Gue baca banyak banget persepsi, dari inilah itulah dan gue gak tau apa yang bener-bener 'fakta'.  Gue gak terlalu ngefans sama snsd cuman entah kenapa ngeliat gimana mereka ber9 selama ini dan tiba-tiba ada yang keluar rasanya tuh nyesek. Kebayang gak sih? mereka berjuang bareng-bareng, latihan bareng-bareng, sukses bareng-bareng dan pada akhirnya ada aja mas

rose

"mana sini liat dong semuanya?" "engga ah malu" ** Gue gak cantik dan bukan orang yang alim serta anggun. Gue ya gue, apa adanya. Lo tau sendirikan gimana gue selalu muji-muji dia? selalu berangan-angan tentang dia? Bukan, bukan si 12 yang cuek itu. Bukan, bukan 12 yang selalu gue ceritain. Ini tentang he. He yang gue kira ramah dan mau berkenalan sama siapa aja. Bukannya gue ngelarang lo sama dia. Gue sama sekali gak pantas larang ini itu tapi satu hal yang mau gue ungkapin. Lo itu pernah jadi temen deket gue dan gue sama sekali gak ada bayangan lo bakalan kaya gitu sama gue. Gue tau ini bukan salah lo, gue ngerti lo gak mulai duluan tapi kenapa lo berbangga diri seperti itu? Kenapa lo bikin gue penasaran sedangkan lo sama sekali gak mau ngeliatin conversationnya? Gue cemburu. Iya. padahal jelas-jelas bukan siapa-siapa dia. Lo tau sendirikan waktu gue chat sama dia, gue seneng banget? Lo taukan betapa gue ngagumi dia dari beberapa bulan ini? Ada saat dimana

Jendela

Aku menatap jendela di bawah sana Tepat pada kelas yang sudah kosong Aku terdiam, berdiam diri sejenak... * Ini aneh Ada sesuatu yang mengganjal sejak tadi Masuk ke dalam hati dan mengendap dalam diam Ingin rasanya berteriak   Atau   jika perasaan ini sebuah benda akan aku banting dan kuhancurkan Namun apa daya Ini hanya perasaan yang tak kasat mata Angin yang bertiup tak akan membawa kesejukkan Mau kutatap berapa lama jendela itu Tetap saja kosong dan kosong Tidak ada lagi hujan turun Tidak ada lagi harapan Dan tentu saja Tidak ada lagi kamu Duduk di atas meja paling belakang Memakai headset dan jaket Nyata, waktu itu nyata Sampai –sampai aku menganggapnya mimpi Cukup. Kutarik bibirku membentuk senyuman kecil Hanya sebuah jendela Menyimpan semua kenangan. * "ngapain diem disitu?" "Gak apa-apa ayo pulang."  Aku melangkah, pergi. Selamat tinggal.

Aku mengerti

Ada yang menarik, serba susah. Ah aku mengerti mengapa dulu kau menjauhiku. Mengapa kau merasa risih padaku. Kamu menyukai orang yang susah ditebak ya? Semuanya semakin jelas mengapa kamu seperti membenciku. Aku tau, aku tau. Satu hal yang perlu kamu ketahui. Aku menyukaimu karena apa? karena kamu adalah orang yang cuek atau bisa dibilang jutek. Mengapa aku terus berada dibelakangmu padahal kamu mulai menolak kehadiranku? Karena itu adalah tantangan bagiku. Karena cuek dan jutekmulah yang aku sukai. Aku tidak terlalu suka orang yang ramah. Maksudku, jelas sekalikan mereka pasti ramah pada semua orang. Tidak seperti kamu. Jika aku bisa dekat denganmu sebagai teman saja rasanya sudah menyenangkan. Jika kamu tidak bersikap dingin kepadaku rasanya aku akan tersenyum sepanjang hari. Dan aku menyadari satu hal.... Posisimu saat ini sama dengan posisiku dulu. Kamu bilang dia unik, susah ditebak dan serba susah jika mau didekati. Jika aku suka padamu karena alasan itu, kamu akan perca

Duniaku. Liburan. Greentea. Anymore

Aku membuka pintu secara kasar, hari ini sungguh melelahkan. Terik matahari yang bersinar sungguh panas, berbeda dari biasanya. Aku langsung memasuki kamar dan melihat saudaraku berada disana sedang mengecat rambutnya. Dia menyambutku, tentu saja. Masih ingat tentang saudaraku yang pindah? Nah itulah dia, datang kesini dan menceritakan hal-hal yang baru. Tentang pacarnya, mantannya dan ya cerita yang cukup menarik. Aku senang - senang saja mendengarkan curhatannya. Hanya saja, dia tidak pernah tau apa yang sedang aku rasakan. Dia memang lebih banyak bercerita padaku dan aku tidak pernah merasa ingin berbagi lebih jauh. Beberapa menit berlalu, aku keluar ingin menikmati greentea yang kubeli tadi. Setidaknya jika hari ini aku gagal bermain (lagi) maka setidaknya aku membeli greentea. Murah sih dan bukan greentea yang dijual mahal tetapi aku menyukainya.  Kesederhanaan. Murah dan cepat diseduh. Wanginya membuatku tenang, warna hijaunnya membuat sejuk dan rasanya yang tak terlalu ma

-

Sehabis dari kantin, aku bersama temanku langsung berjalan cepat ke kelas. Ada tugas yang harus kubereskan hari ini. Tetapi saat berbelok, aku langsung melihat seorang cowok dengan tubuh tinggi tegap berjalan santai, sendirian. Aku berfikir, rasanya aku mengenal sosok itu. Butuh beberapa detik hingga temanku berbisik pelan "yang itu?" Baru kusadari, itu adalah dia. Pantas saja aku merasa sangat mengenali sosoknya. Temanku, seperti biasa langsung tertawa pelan membuatku mau tak mau ikut tersenyum. Jika kamu menebak bahwa aku merasa senang sebenarnya tidak juga. Ada yang aneh disini, aku tidak merasakan senang atau apapun. Aku hanya merasa biasa saja, kelewat biasa malah seperti dia hanya seseorang yang tidak pernah kulihat barang selewatpun. Tidak ada degupan jantung yang berpacu lebih cepat, tidak ada rasa yang membuncahkan kesenanganku bahkan aku tidak memperhatikannya dengan jelas. Aku melewatkan moment bertemu dengannya begitu saja. Satu hal yang sebenarnya mem

Hentikan

Aku selalu berdoa, semoga saja aku tidak menjadi bayangannya lagi Gantikanlah dia, gantikan dia dengan orang lain  Aku sudah ingin lepas, terlalu gerah rasanya ketika semua orang telah tau apa yang terjadi, telah mengetahui semuanya. Satu yang pasti aku tak mau kejadian itu terulang kembali. Mengejar, menarik, terjatuh seakan memang itulah takdir yang telah dijatuhkan tuhan untukku.  Aku tidak mau orang lain melihatku iba, aku tidak mau orang lain mengasihaniku seakan-akan aku memang seseorang yang pantas dikasihani. Aku tak suka jika orang lain menganggapku lemah. Hey, memangnya aku sebodoh itu? hidupku bisa lebih menarik dari ini! Aku akan buktikan bahwa aku bisa berdiri tegak. seorang diri. Tak ada bayanganmu lagi, aku hanya ingin mencapai tujuanku sendiri dan tentunya tujuan itu bukanlah kamu lagi. Kamu bukan titik pusatku lagi, sudah cukup aku bermain-main dengan waktu, pengalaman dan kenangan.  Aku fikir, ini akan menjadi cerita baru tapi ternyata aku salah. Aku masi

Goodbye :)

Sebelum hari ini, aku selalu tidur bersama saudaraku. Maksudku, kita berbagi kamar dan sekarang ia pindah. Rasanya sedih juga, tidak akan lagi ada acara aku menggerutu kesal ketika melihat sampah berserakan atau meja yang berantakan. Tidak akan lagi ada acara curhat sebelum tidur yang memakan banyak waktu padahal aku sudah ingin tidur. Tidak ada lagi kudengar suara telepon berdering atau suara musik yang terkadang dibunyikan agak keras membuat tidurku terganggu dan tentunya ketika mati lampu terjadi aku hanya akan berteriak sendiri tidak berdua lagi dengan saudaraku.  Sebelum hari ini, terkadang aku memang menggerutu. Aku bukan orang yang senang dalam kebisingan, tidak seperti saudaraku yang senang bermain kesana - kemari atau apapunlah itu. Terkadang, aku butuh kesunyian dan ketika aku ingin sendiri saudaraku selalu ada,membuatku menghela nafas. Namun tak kupungkiri dia membuatku tertawa dengan curhatan - curhatannya. Dia cengeng dalam urusan cinta, selalu meminta pendapatku padaha

Nulis

Gue suka nulis tapi bukan untuk tugas. Gue suka nulis ya karena gue pengen aja ngungkapin apa yang gue rasa. gue nulis untuk diri gue sendiri bukan untuk orang lain. Gue gak terlalu peduli dengan tata bahasa gue yang begitu amburadul bertele-tele atau apapunlah itu. Jujur aja gue bukan orang yang bisa ngungkapin apa yang gue rasa. Terkadang apa yang gue maksud gak ketangkep sama orang lain, malahan mereka salah pengertian, termasuk nulis. Udah berapa kali gue bilang, gue gak bisa nulis dan sebenarnya gue paling sebel kalau disuruh nulis. Kenapa? of course bahasa gue kayaknya rada....hm, pokoknya selalu aja ada tinta merah yang menghiasi buku tulis gue. Gue nulis apa yang gue rasa, disaat gue gak punya feel ya gue gak bisa nulis. Rasanya susah aja walaupun gue punya banyak bayangan utnuk bikin cerita. Jadi gue nulis bukan pake otak tapi pake hati. Terkadang kalau lagi emosi gue harus bener-bener jaga apa yang gue tulis karena siapa tau tulisan gue kurang berkenan sama yang baca. Gue

Bertemu

Akhirnya selesai juga, peluh yang menetes sudah membuatku gerah. Maka ketika dibubarkan aku langsung berbalik melangkah bersama teman-temanku. Namun baru setengah jalan tiba-tiba temanku menyikut lalu berbisik pelan "pst Ra ada Neus ada Neus" Aku mengerjap kaget kembali teringat tulisan yang kubaca kemarin. Dia memang akan kesini namun apakah benar? Aku masih terdiam, sekana-akan ini hanyalah mimpi, seakan- akan temanku hanya bercanda. "Ra! ada Neus ra" Lalu aku tau, temanku bukan hanya mengucapkan nama itu untuk menggodaku. Dia serius. Sadar tak akan kesempatan kedua aku segera mencari keberadaanmu, menengok kesana kemari, menanyakan kembali dimana kamu "itu disitu" Temanku menunjuk ke satu arah dengan matanya, cepat-cepat aku menengok ke arah yang dimaksud. Berusaha melihat lebih jelas. Benar saja, kamu ada disana melihat ke arahku. Seketika rasa itu kembali hadir, meledak tak terkontrol. Membuat temanku kembali berbisik "jangan sepert

Di belakangmu.

Gambar
Hai, sebenarnya aku bukan orang yang pandai merangkai kata demi kata. Aku bukan orang yang bisa mengarang cerita dengan baik. Aku hanyalah orang biasa yang menjalani setiap harinya dengan biasa. Namun aku selalu berusaha untuk menuliskan sedikit cerita disini. Seperti saat ini, hujan terus turun membasahi bumi. Aku tidak terlalu memperhatikan setiap tetes yang mengalir, aku hanya mendengarkan setiap tetes hujan yang turun menyentuh tanah. Ah sudahlah, coretan ini bukan untuk membahas hujan. Sudah kuceritakan berbagai pengalaman tentang hujan. Hujan memang mempunyai banyak cerita. Aku di depan laptop, seperti biasa hanya menjelajahi dunia internet. Menelusuri setiap web yang ada dan aku teringat tentang blog temanku. Aku suka membaca setiap kalimat yang ia tulis. Kata demi katanya tidak terlalu puitis namun dapat langsung dimengerti. Aku selalu suka apa yang orang tulis dan aku selalu ingin mencobanya. Aku juga ingin bercerita. Mungkin kamu sudah terlalu sering mendengarkan

Jilbab!

hallo semua sekarang gue mau curhat aja ya haha. Gue sekarang baru masuk lagi nih setelah 3 minggu libur. Gak kerasa udah 1 tahun berlalu dan gue udah kelas 2 SMK, gak nyangka udah punya adik kelas lagi hihi. Hari ini seperti biasa sekolah pagi untuk apel padahalkan puasa ya terus ngeliat anak baru yang lagi di mos wkwk. Tapi sebenernya semua itu udah terlalu biasa yang agak beda hari ini sih gue perdana pake kerudung haha.  Jadi dari dulu sebenarnya gue udah punya niat untuk dikerudung pas sd gitu tapi nyokap ngomong kalau gue harus mantepin niat dulu. Gue nurut dan udah jadi kebiasaan bagi gue dengan gak dipake kerudung. Gue apa ya? ngerasa bebeas aja soalnya terkadang kalau pake kerudungkan suka diomongin gitu. ex: 'dikerudung sih kok kelakuannya gitu?'. gue paling gak suka kalau ada kayak begituan tapi gue sadar jilbab itu emang wajib (dari kecil seharusnya) karena dalam agama gue jilbab itu keharusan yang harus dipake. Jilbab bukan berarti lo harus alim juga, jilbab