Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015
Sepertinya kita memang tidak ditadirkan untuk bertemu secara langsung satu sama lain. Bahkan sebenarnya kita sudah pernah mengunjungi kota satu sama lain. Aku tidak tau, apakah ini hanya masalah kesibukan masing-masing atau memang kamu yang tidak mau bertemu denganku? Mulai dari sabtu kemarin aku sudah di kotamu. Ingin sekali aku memaksa dan memohon untuk bertemu tapi aku tau itu salah. Aku tidak berhak sama sekali untuk memaksamu. Padahal aku sudah membayangkan jika semua mimpi menjadi kenyataan. Terlalu indah. Suara kendaraan suasana malam yang menyejukkan. Tidak bisakah kita menjadi teman dalam dunia yang nyata? Tapi ya sudahalah setidaknya kita bisa lebih dekat berbagi foto dan pengalaman. Lain kali semoga tuhan benat benar mempertemukan kita untuk sebuah alasan yng menyenangkan. i'll miss you

Jatuh Cinta

Jika kamu merasa jatuh cinta bersiap-siaplah untuk merasakan kecewa juga karena sebenarnya jatuh cinta tidak sebahagia itu. Bukankah kata pertama sudah jelas? jatuh. Hanya jika dia yang kamu cintai memiliki rasa yang sama maka cinta dalam kata kedua menjadi sisi bahagia yang menyenangkan Ada banyak orang yang terjebak dalam kata pertama dan kata cinta menjadi lebur, hilang. Awal yang menyenangkan memang jika kamu merasakan degup jantung yang begitu keras saat melihatnya lalu kamu mengenalnya lebih jauh membuat degup jantung itu terasa semakin nyata. Kata - kata manis yang selalu hadir atau senyumannya yang sangat mematikan. Ketika kamu dan dia saling menatap selalu ada arti yang tidak bisa diterjemahkan begitu saja. Terlalu bahagia.  Sadarkah kamu semakin lama kamu mengenalnya maka semakin jauh kamu melangkah. Dia yang kamu cintai ternyata mencintaimu juga adalah hal yang sangat luar biasa. Kamu akan bercinta dengannya, memikirkan hal - hal yang menurutmu sangat menyenangkan.
Manusia memang tidak pernah puas Dulu, aku ingin sekali ke surabaya hanya karena ingin bertemu sosok lelaki yang selama ini ada dalam dunia yang tak nyata, ingin sekali aku ke kota yang sama. Jika aku pergi ke Surabaya maka aku akan menghirup udara yang sama bukan? Kamu boleh tertawa karena tak hanya aku dan dia yang berada dalam kota itu, beribu-ribu orang menghirup udara yang sama. Jadi aku sempat memutuskan membuat sebuah karya untuk dikirimkan dalam festival, jika aku beruntung aku bisa masuk nominasi dan pergi kesana. Itu akan sangat menyenangkan dan jelas tujuanku bukan untuk menang tapi untuk pergi ke kota tersebut.  Dipikir-pikir aku cukup bodoh ya? ingin pergi ke kota tersebut untuk bertemu seseorang yang bahkan aku tidak tau dia siapa dan apakah dia mau bertemu denganku? Jangan menggantungkan harapan yang tak pasti. Bahkan aku sampai berkata "Sumpah kalau masuk nominasi gue bakal mohon - mohon supaya gue yang pergi kesana." Sedih ya? harusnya tujuanku buka
Beberapa bulan yang lalu salah satu sahabatku mengatakan bahwa ia bertemu dengan sahabat lama kami tapi sayangnya bukan tawa renyah dan wajah riang yang menghiasi ceritanya melainkan kekecewaan. Sahabatku mengatakan bahwa kamu telah menjadi orang lain yang cenderung lebih ingin pergi tanpa pamit, terlalu dingin. Awalnya aku hanya mendengarkannya dan belum percaya. Kita sudah 3 tahun bersahabat, aku fikir mungkin dia hanya ada dalam situasi yang tidak tepat. Namun ternyata semua itu memang benar karena kemarin aku baru saja bertemu denganmu di salah satu toko buku. Aku memanggil namamu dan kamu menoleh. Apakah kita saling melempar senyum? iya bukan? Tapi yang aku ingat, aku terlalu senang. Kukira kita akan berbincang sebentar melepas rindu. Berapa lama kita terakhir bertemu? Apakah kamu sama sekali tidak ingin mendengarkan sedikit cerita? Lalu aku berusaha untuk mengajakmu mengobrol lebih lama, menahanmu sebentar tapi kamu tidak mengerti dan beberapa saat kemudian kaki kita sama - s
Rasanya begitu menyesakkan saat aku bukanlah lagi hal terpenting bagimu, seperti kasat mata lalu hilang dalam sekejab. Kau tidak tau betapa aku berusaha untuk menjalin kenyamanan selama ini. Berusaha untuk mengerti apa yang kamu mau. Setega itukah kamu? menghilangkan aku hanya dalam waktu beberapa hari? Tidak ada artinya waktu yang telah kita lalui. Selama ini. Seharusnya aku tidak menerima tawaranmu untuk menemanimu dalam dunia kebohongan ini,  karena pada dasarnya tanpa aku temani ada banyak orang yang rela menemanimu hingga aku terlupakan lalu kamu pergi dengan yang lain. Lucu rasanya mengingat masa lalu, saat kamu masih menggenggamku hangat dan kuat. Menaruhku pada posisi teratas seakan - akan aku adalah hal yang paling berharga untukmu dan tidak ada yang boleh menganganggu apalagi menyentuh. Lalu sekarang apa? kamu melemparku ke tempat yang paling rendah? Bahkan jika aku menjadi hancur berkeping - keping kamu tak akan peduli lagi. Serendah itukah aku dimatamu kali ini? atau

Terima Kasih

Rasanya selama ini sia-sia saja, tak berbekas seperti air yang mengalir dalam daun talas. Padahal selama ini aku telah meluangkan waktu untukmu, menunggumu dan semua itu tidak ada hasilnya, terbuang percuma. Sungguh, aku sangat kecewa bahkan hingga merasa marah. Tidakkah kamu tau betapa sangat menyakitkan berada dalam sebuah dunia yang tak kamu kenali? Bahkan dunia itu bukan lagi dunia mimpi yang kudambakan, mimpi itu telah berubah menjadi buruk dan tentu saja kamu yang telah melakukannya. Semua orang mungkin mengira akulah yang menjadi tokoh penjahat, tersenyum licik dan berusaha menggoyahkan seluruh mimpi-mimpimu. Jadi aku hanya mau mengingatkan,  bahwa kamulah tokoh penjahat itukan? Kamu bilang, kamu egois dan brengsek. Aku tak akan menyangkalnya, sudah cukup.Izinkan aku untuk memakimu karena kamu memang pantas untuk dicaci maki Mungkin ini adalah postingan yang paling mengejamkan tapi aku tidak pernah merasakan sekecewa ini. Tolong, jangan membawaku kembali pada dunia itu. S
Sudah merasakannya? Apakah gila? atau aneh? Itulah yang aku rasakan selama ini. Terjebak dalam sebuah rasa yang menyakitkan. Begitu menyakitkan sampai aku lupa waktu, lupa kenyataan. Bahkan kamu tak akan pernah tau bagaimana aku berusaha untuk menekan rasa yang mengambil seluruh pasokan oksigen di udara. Terlalu sesak bahkan untuk sekedar mengambil nafas. Kamu memang brengsek, sudah sepantasnya kamu mengakui itu. Ingin sekali aku menjerit, menunjukmu dan menangis. Ini tidak adil bagiku. Kamu tertawa-tawa bersama semua orang lalu aku hanya bisa tersenyum pahit melihatnya. Menyedihkan? terserah. Kamu memperingatkanku untuk tidak ada perasaan yang mewarnai tapi  hatiku telah penuh dengan warna. Tidakkah kamu menyadari itu? Aku capek, terlalu capek untuk mengejarmu atau menunggu dalam dimensi waktu yang tidak jelas. Jahat, kamu orang terjahat yang pernah kutemui. Sadarkah itu?  Kamu, orang yang membuatku marah seperti ini. Tolong hentikan semuanya, biarkan aku emmilih apa yang menjad
Biar apa kamu mengaku brengsek? Biar aku merasa simpati? Bahkan ombak terus saja menghantam Lebih kuat dan lebih kuat Kamu memang brengsek bahkan lebih brengsek dariapada yang kukira Aku membencimu seperti hantaman ombak yang tak pernah berhenti Aku membencimu bagaimana kamu berlari dalam sebuah genggaman orang lain Bilang saja bila kamu memang ingin bersamanya Bahkan untuk sekedar memilih kamu tidak bisa Aku atau dia? Aku sudah tidak berarti Bahkan untuk secuil debu yang tak terlihat Lepaskan aku Hancurkan aku Lalu dikemudian waktu lihatlah aku Kamu akan menemukan aku yang baru
Terima kasih telah datang dan meninggalkan Untuk kamu yang telah mengajakku kembali pada dunia itu Pada kamu yang mengajakku pergi dalam dunia mimpi Menapaki setiap mimpi yang telah aku buat Seharusnya jatuhkan saja aku Hancurkan saja semua mimpiku Biar aku lebih tegar Biar aku bisa lebih tegak Kepada kamu yang selalu berada di nomor satu Bahkan sekarang kamu sudah ada dalam jejakkan kakiku terinjak - injak