Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Yeah meet two crazy people aka my bestfriend ever

So selama liburan kali ini gue gak pernah denger kabar bahwa kita bakal kumpul lagi. Padahal cuman bertiga atau sebenarnya empat orang. Aku, nanda, nurul dan Fia. Kita dari kelas 7 sahabatan tapi entah kenapa nanda lama kelamaan jadi absen main dan yeah lu bisa nebakkan sendirikan gimana kelanjutannya. Bahas dikit, kalau lo nebak kita punya hubungan gak baik sama Nanda, engga kok kita baik-baik aja cuman mungkin waktu yang gak tepat ketika kita bertiga selalu bisa main sedangkan dia -ehem- engga. Well bukan gak setia kawan atau apa tapi gue juga gak bisa gak ketemu nurul dan fia, cuman gara-gara dia. sorry nan. But sudahlah itu urusan kita berempat dan gak maksud ngebahas itu juga. Gue cuman kadang ngerasa bersalah kalau main cuman bertiga doang. bukan cuman 1 atau dua bulan tapi udah ehem 3 tahun atau bahkan lebih atau entahlah Jadi setelah sekian lama gak ada apa-apa atau gak ada yang nanya kapan kita kumpul lagi gue berinisiatif untuk nanya duluan ke mereka. Gue cuman gak mau

Holiday?

Yup, hari ini atau beberapa hari yang lalu gue udah mulai libur dan alhamdulillah rapot gue lebih baik dari sebelumnya :) yah gue harap gue gak ngulangin kesalahan kayak dulu-dulu masa smp hehe. Liburan? Well, selama gue sekolah, bangun pagi-pagi dan pulang malem, gue selalu capek. Iya capek begini terus, tugas numpuk dan segala macem. Semua murid gue yakini pasti meminta untuk liburan dan sekarang liburan panjang atau bisa gue katakan terlalu singkat ini berasa gak ada apa-apanya.  Maksudnya? Iya jadi selama liburan gue punya plan to do dan sampai hari ini plan itu semua belum ada yang gue lewati secara benar. Gue belum nyuci tas dan sepatu, nyetrika baju-baju gue ataupun masak. Ada segala sesuatu hal yang pengen gue rubah, gue pengen bisa masak, bisa mandiri, bisa nyetir motor dan gue pengen punya KTP. hell, gue udah 17 tahun dari bulan April lalu dan sampai sekarang belum juga punya KTP. di satu sisi gue malas dan di sisi lain gue pengen buang malas itu.  Gue cuman puny

Sendirian

Semua berubah begitu saja. Kamu yang dulu selalu tertawa bersamaku, berbagi setiap penat yang menjelajahi sepanjang hari. Aku dan kamu mengetik bersama, membuat lelucon bersama atau bahkan bernyanyi bersama. Dalam langit yang sama, udara yang sama walaupun jarak kita terpaut jauh. Tidak lagi sekarang ketika kamu sudah berada dalam dekapan orang lain. Aku hanya bisa melihatmu, dari kejauhan. Diam-diam mendoakanmu berbahagia. Tidakkah kamu mendoakan aku juga? mendoakan agar aku mendapatkan yang lebih baik darimu? Tolonglah, aku tersiksa sendirian disini.
Aku menemukanmu, tepat berada di sebrang jalan. Memakai headphone seperti bisanya. Kamupun menyebranf jalaan, tanpa melihat ke arah kiri maupun kanan. Sialnya, adegan yang kulihat di sinetron mulai terjadi. Sebuah mobil melaju sangat kencang. Aku ingin menolongmu Aku ingin berteriak agar kau bisa pergi darisana Tapi aku tetap diam, saat mobil itu menyinarimu dan tentu saja membuatmu terkejut, aku haya bisa diam. Lalu yang aku tau, tubuhku sudah dibaluti warna merah. Aku menangis, tersedu. Mendekatimu dan mendekapmu. Aku tau, aku bukan siapa-siapa untukmu tapi aku peduli padamu. Aku menyayangimu. Jangan pergi kumohon.
Aku terus merasa bingung kucoba untuk berdoa kucoba untuk berusaha lalu apa yang akan terjadi?

One Thing

Ada sesuatu hal yang menjadi beban seeorang. Tidak bisa di deskripsikan secara jelas, mau berceritapun tidak ada yang bisa membantu. Beban hanya dirasakan oleh satu orang, tidak ada yang bisa menyelesaikannya kecuali orang itu sendiri. Kadang kita butuh penyemangat, pegangan untuk terus maju, tapi fikirlah semua itu tidak ada artinya jika tidak kita sendiri yang memulai. Orang-orang disekeliling kita hanya memberi saran, support. Seperti aku.  Dalam hal ini aku hanya mengandalkan doa dan usaha. Aku tau, Allah akan mendengarkan doaku. Allah akan mendengar setiap alunan curhatanku. Aku tau Allah memelukku karena aku merasa lebih tenang. Lebih damai.  Setiap orang punya opini masing-masing. Percuma saja, semua orang mengeluarkan opini tapi hanya aku yang bisa memutuskan atau rencana Allah yang sebenarnya memutuskan. Tidak ada yang tau, hidup adalah waktu yang terus berdetang, tidak pernah berhenti bukan? Aku merasa, mungkin inilah cobaanku. Aku dan segala ketakutanku. Aku

Hujan

Kala itu hujan turun lagi, amat deras. Sialnya aku harus pergi ke kolam renang. Tentu saja tugas sekolah. Yap, hari ini ada tes  renang dan aku bukan orang yang mempunyai fisik yang kuat. Selain aku mendapatkan 'tamu' pada setiap bulan aku juga tidak tahan dingin. Jadi jika aku tidak kedatangan 'tamu'pun aku tetap tidak akan renang. Aku alergi udara dingin, lalu pikirlah sendiri bagaimana yang akan terjadi jika aku berenang di tengah hujan yang lebat? Maaf, aku masih ingin berjalan-jalan besok,  bukannya meringkuk di tempat tidur. Diantar papa tercinta, aku masuk dan membeli tiket. Kolam renang penuh sesak -tentu saja-. Penuh oleh angkatan dari sekolahku. Aku mencari teman-teman kelasku disetiap sisi kolam renang. Saat mataku menemukan mereka, buru-buru aku menghampiri walaupun harus terkena rintikan hujan terlebih dulu. Aku benci hujan, hujan membuatku basah dan kedinginan. Tidakkah sinar matahari yang hangat lebih menyenangkan? Aku tau, setiap orang yang