I love you mom, dad...

Seandainya saja hidup seperti ftv, mau bagaimanapun tantangannya tetap saja pada akhirnya selalu senang. Selama hidup, aku selalu menebak-nebak apa yang akan terjadi beberapa jam lagi, besok, seminggu kemudian? Aku selalu dibayangi oleh kematin. Kapan aku mati? kapan Tuhan menarikku? 


Aku selalu berfikir 'kapan orang-orang yang aku sayangi pergi meninggalkanku?' 
Banyak orang berkata jalani saja hidup. Tuhan yang membuat skenario dan kamu sebagai pemain yang baik. Kata - kata itu selalu aku ingat bahkan ingin aku terapkan. Jika aku dalam kesusahan maka bisikan hati selalu berkata 'biarkanlah, jalani saja. Berusaha dan berdoa, tuhan tau apa yang sedang kamu inginkan dan aku yakin tuhan telah membuat rencana yang mengagumkan.'

Ketakutan terbesarku adalah orang tua. Aku telalu takut jika mereka tak akan menemaniku lagi. Aku belum siap menjadi kakak yang baik. Aku masih membutuhkan mereka. Kau tau, dulu selama 8 tahun aku menjadi anak tunggal, aku selalu bersama kedua orang tuaku. Aku sangat dekat dengan mereka bahkan bisa dibilang 'tergantung' dengan orang tua. Pernah suatu hari ketika aku masih kecil, aku menangis dan memohon kepada mama untuk tidak pergi keluar negeri. Aku takut mama tidak akan kembali dan meninggalkanku sendirian. 

Kedua orang tuaku selalu bercerita bahwa dulu aku tidak pernah mau bersama orang lain. Memang. Aku masih ingat, bagaimana aku membuat perjanjian dengan mama. Jam 6 tepat mama harus berada di rumah dan setiap kali mama pulang telat maka aku akan menelponnya terus menerus. Meminta pulang atau jika aku susah ditinggal, mama akan membawaku ke kantor. Kata mama aku akan diam jika melihat mama. hanya melihat mama dan akan rewel jika mama tidak ada dalam pandanganku.

Kuakui, sangat menyenangkan dikala 8 tahun menjadi anak tunggal. Segala yang aku inginkan akan terpenuhi, aku diperhatikan 24 jam. Tidur diantara mama dan papa, bermain bersama mama dan papa. Setiap hari sebelum tidur aku selalu mendengar cerita papa atau memeluk mama. Ah ya, dulu aku punya kebiasaan memegang rambut mama, rasanya enak dan akan lebih cepat tidur. 

Papa. Aku mirip dengan papa bahkan golongan darahku sama dengan papa. Sifatku lebih condong ke papa cuek dan pemalu tapi dulu aku selalu membeli peralatan sekolah bersama papa. aku juga ingat pernah suatu ketika aku dan papa pergi berjalan-jalan naik angkot, berdua. Lalu aku ketiduran dan bangun disaat satu sepatuku hilang dan papa langsung menuju toko sepatu, membelikan yang baru. Aku rasa dulu sering sekali membeli buku, sepatu. Papa dan aku akan berkeliling di pusat kota. Masuk dan keluar toko satu persatu, mencari toko yang pas. Papa tak pernah lelah bahkan ketika aku terus menggelengkan kepala. Papa selalu sabar saat aku menggelengkan kepala ketika  tak menemukan model sepatu yang pas. Papa hanya tersenyum saat aku berkata tidak mau pada sepatu yang papa pilih.

Mama. Banyak orang yang bilang aku adalah replika mama. Aku sangat mirip dengan mama hanya bedanya dari sifat. Mama selalu menemaniku dimanapun aku berada. Dulu ketika aku masih kelas 1-2 sd mama akan menemaniku jajan. Setiap hari aku selalu bercerita pada mama. Apa yang aku lakukan, masalah apa yang aku hadapi semuanya kuceritakan dan mama akan selalu mendengarkan ceritaku. Aku selalu diajari mama.  Semua mata pelajaran, aku ingat betul bagaimana mama memarahiku ketika aku enggan untuk belajar, ketika aku susah menghafalkan perkalian atau malas mengahafalkan sejarah. Mama selalu membuatkanku kue. Mama mengajarkanku bagaimana menjadi orang yang sabar dan bijaksana. Mama mengajarkanku bagaimana kita tidak boleh sombong ketika berada di atas dan tidak boleh menyerah ketika berada di bawah.

Mama dan papa adalah orang tua terhebat yang pernah aku temui. Mereka memperlakukanku dengan baik mendidik dengan sabar. Bahkan saat aku melukai hati mereka, mereka dengan sabar merangkulku kembali. Mereka selalu ada saat aku membutuhkan.

Dan mereka selalu menjadi yang utama dalam bisikan doaku.

Aku sayang kalian, ma....pa...

FS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tentangmu

Berpetualang (part 1)

Kamu