Kisah sederhana

ini hanya sebuah kisah sederhana, tidak ada yang begitu menarik. Bahkan kamu bisa saja mengalami seperti yang aku alami. 3 hari yang lalu saat aku pulang dari sekolah. Menaiki angkot sendirian.

Tepatnya ketika aku menaiki pergantian angkot. Ada banyak orang dan aku duduk diantara 2 orang yang sangat berbeda. sebelah kanan ada seorang wanita yang berasal dari luar kota. Dia ingin pergi ke rumah sakit imanuel dan bertanya kepada sopir bagaimana ia bisa sampai dengan tepat. Sementara sebelah kiriku ada seorang cowok, memakai blazer dan celana jeans.

Aku meliriknya sekilas, parfurmnya masih bisa kurasakan walau samar. Aku masih ingat, dia memakai headset dan memainkan hp LGnya. Dia baik -kurasa- bisa dilihat ketika dia bertanya kepada seorang ibu apakah hpnya terjatuh? karena disebelah ibu-ibu tersebut terdapat hp yang tergeletak begitu saja. Orangnya tinggi, aku melihat kakinya yang panjang dan kurus. Saat orang di depannya turun, ia meluruskan kakinya. Tidak peduli apakah penumpang yang lain akan menatapnya.

Entah kenapa cowok itu begitu menarik padahal kukira dia mungkin kuliah and you know dia bisa saja 1,2 atau bahkan 5 tahun di atasku. Kamu harus tau bagaimana hidung mancungnya berbentuk sempurna, kulitnya yang putih ideal -tidak pucat-. Seiring perjalanan, banyak penumpang yang turun dan membuat angkot lebih terasa lega. Cowok itu berpindah tempat, tepat berada di belakang sopir dan berhadapan denganku. Aku meliriknya lagi, dia sedang mentup mata mungkin menghilangkan penat dan saat matanya terbuka aku cepat-cepat membuang muka.

Mungkin dia sadar, aku melihatnya, meneliti apa yang ia kenakan bahkan aku masih ingat dia memakai kaos kaki biru. Aku hanya merasa tertarik tetapi tidak untuk jatuh cinta. Aku tidak peduli bagaimana fikiran dia tentangku. Aku tau, sehabis pulang sekolah itu mukaku sangat kucel bahkan kerudungku sudah berantakan tapi sekali lagi kukatakan aku tidak peduli.

Setidaknya aku mulai menyadari lingkunganku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tentangmu

Berpetualang (part 1)

Kamu