Kamu

"Semakin banyak yang kamu relakan, semakin banyak yang tuhan beri."

Hallo, kamu. 
Sudah ketiga kalinya aku berbicara lewat tulisan disini tentang kamu. Bagaimana harapan-harapanku tentangmu atau celotehan tidak jelas yang sebenarnya mengandung banyak makna, menurutku. Lalu sekarang dengan ketidakpedulianmu, aku merasa tidak baik-baik saja. Aku tidak akan bisa menyeretmu dengan paksa jika kamu masih menggenggam tangannya erat. Aku tidak bisa melewati ini sendirian, tanpa bantuan darimu juga. 

Ini soal saling membantu, kepercayaan, saling menyanyangi. Hal-hal yang dilakukan bersama akan terasa lebih nyaman dan membahagiakan. Aku bukan wartawan yang harus memberikan list pertanyaankan? Padahal aku ingin kita saling berbagi cerita, apapun itu. Aku bisa mendengarkanmu, sungguh. Ketika aku mengeluh akan tanggapanmu, maka aku benar-benar bingung dan kamu dengan sangat sepele membiarkannya begitu saja. Meninggalkanku sendirian. Aku tidak bisa berjuang begitu saja jika kamu juga tidak menoleh padaku. 

Aku terus bertanya-tanya, bagaimana bisa aku menyayangimu jika kamu saja masih menoleh kepada orang lain? Aku masih bertanya-tanya bagaimana bisa kamu mencari orang lain ketika hatimu masih berada dalam satu tempat yang sama? Dia masih menunggumu, omong-omong  aku ingatkan kembali jika kau lupa. Kamu seharusnya memilih, bukan membiarkan begini saja. Mencintai tidak semudah itu, apalagi jika menjalin sebuah hubungankan? 

Kamu telah mengalami proses ini beberapa kali, seharusnya kamu mengerti itu! Aku mengatakannya padamu agar kamu mengerti bahwa aku tidak bisa berjalan  begitu saja. Aku masih seperti anak kecil yang tidak tau harus berbuat apa. Mengapa jatuh cinta jadi serumit ini? 

Maka aku ingin merelakanmu, seperti orang -orang masa laluku yang juga pergi. Pergilah jika itu yang kau mau. Jangan memaksakan seperti ini. Perbincangan kita terlalu membosankankan? Aku mengerti karena aku merasakannya. Kupikir dengan aku mengatakannya kamu akan mencari topik lain yang lebih menyenangkan tapi ternyata kamu tidak peduli. Kamu membuatku semakin merasa buruk. Kamu tidak pernah membuatku merasa tenang jika menyangkut orangtuamu. 

Katakan saja jika kamu tidak ingin, aku tidak bisa berjuang sendirian lagi. Berjuang bukan lelucon yang bisa kau mainkan sepuas hati. Perasaan bukan tentang kamu dan aku menjadi sepasang kekasih begitu saja tanpa ada rasa didalamnya. Seharusnya kamu benahi dirimu sendiri terlebih dahulu. Jika belum siap, selesaikan dulu semua hal dengan masa lalumu. Kamu tidak bisa menggenggam dua-duanya erat. 


Ferra. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

tentangmu

Berpetualang (part 1)