Rasanya begitu menyesakkan saat aku bukanlah lagi hal terpenting bagimu, seperti kasat mata lalu hilang dalam sekejab. Kau tidak tau betapa aku berusaha untuk menjalin kenyamanan selama ini. Berusaha untuk mengerti apa yang kamu mau. Setega itukah kamu? menghilangkan aku hanya dalam waktu beberapa hari?

Tidak ada artinya waktu yang telah kita lalui. Selama ini. Seharusnya aku tidak menerima tawaranmu untuk menemanimu dalam dunia kebohongan ini,  karena pada dasarnya tanpa aku temani ada banyak orang yang rela menemanimu hingga aku terlupakan lalu kamu pergi dengan yang lain.

Lucu rasanya mengingat masa lalu, saat kamu masih menggenggamku hangat dan kuat. Menaruhku pada posisi teratas seakan - akan aku adalah hal yang paling berharga untukmu dan tidak ada yang boleh menganganggu apalagi menyentuh. Lalu sekarang apa? kamu melemparku ke tempat yang paling rendah? Bahkan jika aku menjadi hancur berkeping - keping kamu tak akan peduli lagi.

Serendah itukah aku dimatamu kali ini? atau memang aku tidak ada artinya sama sekali? Sungguh, lebih baik kau pergi di hadapanku seorang diri, daripada pergi di hadapanku dengan orang lain. Kamu bilang aku telah berhasil meruntuhkan setengah tembok kasat mata kita tapi aku tidak bahagia, karena akhirnya kamu tidak ingin tembok itu hancur jadi kamu mengusirku dan membuat tembok kasat mata yang lebih tinggi dan kuat supaya aku tidak bisa masuk ke dalamnya.

Tidakkah kamu merasakan diluar pertahananmu begitu dingin dan sepi? Aku seperti terjebak dalam kata-kata palsumu,hentikan aku mohon. Tidakkah kamu tau seberapa besar usaha yang telah aku lakukan untukmu? Lalu kamu hanya meminta maaf dan pergi? mencaci maki diri sendiri seolah - seolah kamu telah sangat menyesal? semua itu tidak akan merubah hatiku menjadi bersih, luka itu mengendap bahkan bisa saja muncul dan membuatku kalap untuk menghancurkanmu.

Aku terlalu bodoh untuk kembali membuka percakapan yang telah kita buat. Semakin kubaca semakin sakit semakin aku melihatmu bersamanya semakin pula aku merasa jatuh. Bilang saja dari awal jadi aku tak perlu sesakit ini. Mengapa kamu begitu jahat padaku?

Aku tidak menyalahkan keputusanmu untuk meninggalkanku. berhenti  membuat kebohongan yang lebih dalam, bahkan orang awam sekalipun tau kamu sedang berbohong jadi hentikan itu atau aku akan membuatmu merasa lebih menyesal okey?

Lihat saja, sekarang aku sudah pergi tapi kamu tidak peduli sama sekali. Aku rindu kamu mencariku, aku rindu kalimat marahmu. Aku rindu saat tanggal menjadikan hubungan kita semakin lama. Aku rindu semua kalimat menenangkan yang membuatku semakin sayang kepadamu. Ah, perlukah aku mengaharpkan semua itu? tidak ada artinya lagi bukan?

Selamat, kamu telah membuatku merasa jatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tentangmu

Kamu

Berpetualang (part 1)