Terima Kasih


Rasanya selama ini sia-sia saja, tak berbekas seperti air yang mengalir dalam daun talas. Padahal selama ini aku telah meluangkan waktu untukmu, menunggumu dan semua itu tidak ada hasilnya, terbuang percuma. Sungguh, aku sangat kecewa bahkan hingga merasa marah. Tidakkah kamu tau betapa sangat menyakitkan berada dalam sebuah dunia yang tak kamu kenali?

Bahkan dunia itu bukan lagi dunia mimpi yang kudambakan, mimpi itu telah berubah menjadi buruk dan tentu saja kamu yang telah melakukannya. Semua orang mungkin mengira akulah yang menjadi tokoh penjahat, tersenyum licik dan berusaha menggoyahkan seluruh mimpi-mimpimu.

Jadi aku hanya mau mengingatkan,  bahwa kamulah tokoh penjahat itukan? Kamu bilang, kamu egois dan brengsek. Aku tak akan menyangkalnya, sudah cukup.Izinkan aku untuk memakimu karena kamu memang pantas untuk dicaci maki

Mungkin ini adalah postingan yang paling mengejamkan tapi aku tidak pernah merasakan sekecewa ini. Tolong, jangan membawaku kembali pada dunia itu. Sungguh, ingin sekali aku berteriak, menentang segala ketidak jujuranmu tapi aku tidak bisa. Aku sudah terlalu kecewa hingga cacian maki itu telah kutelan begitu saja. Biarlah, biar tuhan yang membalas.

Bebahagialah jika itu memang takdirmu
tapi ingat satu hal, kamu sudah kuanggap alas kaki
Menjadi di bawah dan terinjak-injak

Maafkan aku tapi kamu sendiri yang telah merubah semua itu
Walaupun begitu aku mau berterima kasih
Karena kini aku mempunyai alasan untuk menjauhi dunia itu
Dengan membencimu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tentangmu

Kamu

Berpetualang (part 1)