the hurt memories of 2015

Sudah 1 jam yang lalu atau bahkan lebih, suara petasan yang berlomba-lomba meluncur bebas dengan berbagai warna di langit. Tidak, aku tidak seperti kebanyakan orang yang pergi ke tengah kota atau makan bersama. Aku hanya diam di rumah. Tidak ada yang spesial, keluargaku sudah punya prinsip bahwa ini bukan hari perayaan kami dan buat apa merayakannya toh hidup ya begitu-begitu sajakan?

Banyak hal yang telah kulewati di tahun 2015 kemarin. Terlalu banyak hingga aku harus berhenti sebentar, mengingat kembali apa yang sudah aku jalani dalam 12 bulan ini. Cukup banyak -memang- mulai dari fake world atau real world. Fake world? yeah, mungkin cuman aku dan beberapa orang yang mengerti akan hal ini dan sialnya tahun 2015 mewakili perasaanku terhadapmu. Kita sudah hidup sendiri-sendiri ya? Bahkan tidak pernah terbayangkan loh kita akan berpisah dengan cara yang cukup tidak adil. Anggaplah 2 tahun kita bersama, walau tak kenal bagaimana fisikmu tapi aku percaya kamu orang yang cukup baik. Kamu yang mau mendengarkan curhatku, kamu yang mau membantuku dan kamu seseorang yang spesial, tentu saja.

Aku yang terlalu jenuh untuk hidup dalam dunia nyata. Aku yang ingin terus berusaha bersamamu dalam dunia mimpi. Ah, bagaimana hidupmu sekarang? apakah kamu memang seorang calon dokter? Bahkan dulu aku sangat mempercayaimu, tidak peduli kata orang. Tidak peduli sahabatku terus menyadarkanku bahwa ini tidak nyata.

Ingatkah kamu bagaimana seharian itu aku menangis tersedu-sedu, dan kamu mengucapkan beribu kata maaf. melangkah maju meninggalkanku. Aku pikir, itu memang akhirnya. Aku merasa lega, lega kamu dan aku bisa berpisah dengan baik-baik. Sekian lama aku terus berhati-hati, menggenggam tanganmu erat. Saat kita sudah sampai puncak, kamu meninggalkaku begitu saja? Kukira kamu mengajakku kembali waktu itu memang ingin seperti dulu tapi ternyata itu titik balik semuanya ya.

Semua seperti karma yang menyerangku. Aku seperti melihat diriku yang dulu. Mungkin ini rasanya ketika seseorang yang spesial untukmu menerjangkan busurnya kepadaku. Mungkin beginilah rasanya dikhianati. Sungguh hingga saat ini aku masih merasa bahwa ini belum selesai. Kamu menjelaskan semuanya ketika emosiku memuncak. Semuanya telah terjadi ketika aku menyuruhmu untuk berhenti, maka kamu langsung berbalik. Meninggalkanku, meninggalkanku syad.

Katanya kamu menyayangiku jugakan? mengapa? lantas mengapa kamu membuang rasa itu? Kamu bilang itu menyakitkan? Bagaimana denganku? Aku yang dari dulu memendamnya sendiri, Sakit, tentu saja. Kamu bilang tidak ingin aku menangis lagi tapi kamu sendiri yang membuatku menangis tersedu-sedu seperti itu.

Menyedihkan memang ketika mengingat kembali bahwa aku menangis untuk seseorang sepertimu, yang tidak jelas keberadaannya. Ingatkah kamu ketika masa perjuanganmu dulu? siapa yang terus menyemangatimu? Aku berusaha untuk mengerti dirimu tapi mengapa kamu membuangku begitu saja? Seperti latihan soal unmu mungkin? Latihan soal yang membuatmu semakin pintar, menjadi saksi bisu perjuangmu lalu ketika un berakhir dan kamu berhasil, apa yang terjadi dengan latihan soal itu? dibuang?

Tahun 2015 itu pula aku pergi ke kotamu. Aku berdoa kepada tuhan supaya aku masuk nominasi dan ya tuhan mendengarkannya tapi sangat disayangkan kita sudah berakhir, lebih daripada itu karena kamu sudah mempunyai yang lebih baikkan? Sebelumnya aku tidak pernah menyangka bahwa ada orang ketiga yang berhasil memecahkan kita. Jadi, jangan salahkan aku jika emosi itu ada.

Sudahlah, berulang kali aku selalu mengungkit masalah ini. Aku tidak bisa melupakannya begitu saja, kamu tidak tau bagaimana aku terus menangis saat itu, Bodoh, mungkin kamu tertawa jika mengetahuinya. Mungkin bagimu 2 tahun itu tidak berarti apa-apa.

dan shit, baru saja aku melihat accmu. Tuhan mengapa dia tidak deact saja? Aku mengerang frustasi. Sungguh, couplemmu yang sekarang sangat beruntung ya?:) Sudahlah mungkin dulu aku salah dimatamu tapi aku tak menyadarinyakan? begitukan? semua salahku, salahkanku saja.

Doakan aku, supaya bisa lepas dari semua memory ini, bahkan jika tuhan memperbolehkanku menghapus sebagian kecil memory, aku akan menghapus memory tentang kamu dan aku.

Thanks a lot dear
kamu membuat aku terus menyayangimu
nana as gieley

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tentangmu

Berpetualang (part 1)

Kamu