Still

Aku bangun seperti biasa, pagi hari disaat orang - orang mungkin masih berada di alam mimpi. Mandi dan sarapan, hal rutin yang selalu kulakukan sebelum berangkat sekolah. Bukannya membosankan? tentu. Namun pagi ini aku terkejut. Kau tau karena apa? Karena kamu. Ya, kamu yang jutek tapi susah ditebak. Pagi ini, ternyata kau sudah tau siapa aku. Aku memang sudah mengira namun kupikir kau tidak benar - benar tau siapa aku. Aku memang memberitahumu dan kau berkata tidak tau. Dilihat dari dulupun sepertinya kau tidak ingin tau siapa aku, bukankah kau bilang buat apa kepo? Jadi aku biasa saja, toh kamu tidak pedulikan?

Keanehan pagi ini sungguh membuatku terkejut. Aku hanya bisa bengong, otakku terus mengingat apa yang telah kita bicarakan -walaupun secara tidak langsung-. Jadi....... selama ini kau mencarikukan? bukan geer atau apa, ini sudah jelas. Kau juga kepo! hahahaha. Walaupun kuakui mungkin ini hanya kebetulan atau yang pernah kubaca ini adalah rencana tuhan yang diberikan untukku. Bukan kebetulan tetapi tuhan ingin membuatmu bahagia. tetap saja, kau agak kepo. Sekarang kau tau siapa aku bukan? aku tidak akan mengelak, mencoba untuk berkelit dari serangan mendadakmu. Aku sudah tidak takut lagi jika memang seharusnya begini. Lagipula cepat atau lambat pasti akan ketahuan juga bukan?

Sebagian teman - temanku (yang pastinya sudah kuceritakan) mengatakan aku terlalu berani. Dalam hati memang kubenarkan. Aku juga tidak tau, aku hanya mengikuti keinginanku. Aku baru seperti ini, tidak pernah kulakukan hal ini sebelumnya. Mencoba lebih baik daripada mati penasarankan? Ada  juga yang mengatakan
"fer, udah berhenti aja.."
"loh, kenapa?"
"aku cuman kasihan, itu sama saja menyakitimu."

Ini juga benar, fikiranku pernah berpola seperti itu. Buat apa aku mengejar orang yang tak pernah benar-benar peduli? Aku bodoh? memang, aku tau. Aku sudah mengenal diriku, aku hanya ingin mencoba yang baru. Lebih menantang. Semakin orang - orang mengatakanku untuk berhenti semakin pula aku ingin berlari mengejar. Aku tidak peduli apakah dia akan menoleh atau tidak. Aku tidak peduli apakah ini akan menyakiti diriku sendiri. Aku tau, aku selalu merengek seperti anak kecil di pagi hari lalu ketika ia menoleh aku tersenyum di sepanjang sore yang tersisa. Bukannya itu sungguh mengaduk - aduk perasaanku? Dia memang jutek tetapi tidak jahat. Dia memang terlihat tidak peduli tetapi aku tak pernah tau apa yang dia fikirkan. Siapa yang tau dia sebenarnya peduli padamu? hahahaha, tunggu dulu aku bukan berharap ingin dipedulikan. ini hanya dugaan. its right?

Intinya, aku sudah tidak peduli apakah kamu akan mempercepat langkahmu. Aku sudah memiliki keberanian. Aku tidak peduli orang - orang mengatakan aku harus berhenti. Aku hanya ingin mengikuti kemauanku, apakah itu salah? tidakkan? Kau juga jangan mencoba untuk memberhentikanku. Aku belum mau menyerah. Aku akan terus berjalan bahkan berlari. Aku tidak mau dibelakangmu lagi, aku ingin disampingmu. Selanjutnya biar waktu yang menjawabnya. Aku harap kita akan menjadi teman yang baik. yang bisa menjadi penopang satu sama lain. Ah sudahlah ini keinginanku bukan kamu. Aku sudah bermimpi terlalu tinggi lagi. Anggap saja itu hanya hembusan angin yang lewat begitu saja.

I'm still you.
12.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tentangmu

Kamu

Berpetualang (part 1)